7
Tingkatan Neraka
1.Neraka jahanam: Adalah tingkat yang atas sekali.
yaitu tempat mukminin, mukminat, muslimin dan muslimat yang melakukan dosa
kecil maupun besar
“….Demi Neraka jahanam di datangkan
untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”
“Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu
tidak akan diampuniAllah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke
Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian
itu mudah sekali bagi Allah”
Illā tharīqa jahannama
khālidīna fīhā (kecuali jalan ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya), yakni
mereka tinggal di dalam neraka tanpa pernah mati dan tidak akan dikeluarkan
dari dalamnya.
Abadā, wa kāna dzālika
(selama-lamanya. Dan hal itu adalah), yakni langgeng di dalamnya. Dan azab itu
adalah ….
‘Alallāhi yasīrā (mudah
bagi Allah), yakni enteng.
2.Neraka ladhoh: Tingkat kedua yaitu tempat orang
yang mendustakan agama.
(Q.S. Al-Lail(92): 14-16)
“Sebab itu Kami beri
kabar pertakut kamu dengan Neraka Luza (neraka yang menyala-nyala).
Fa
aηdzartukum
(maka Kami Memperingatkan kalian), yakni Aku Menakut-nakuti kalian, hai
penduduk Mekah, dengan al-Quran.
Nāraη
talazh-zhā
(dengan neraka yang menyala-nyala), yakni yang berkobar-kobar.
Tiada yang masuk
kedalamnya selain orang yang celaka.
Lā yashlāhā (tidak ada yang memasukinya), yakni
masuk ke dalam neraka.
Illal asyqā (kecuali orang yang paling celaka),
yakni orang yang celaka menurut Ilmu Allah Ta‘ala.
Yaitu orang yang mendustakan agama dan berpaling dari
pada-Nya”
Alladzī kadz-dzaba (yang
mendustakan) tauhid. Ada yang berpendapat, melalaikan ketaatan kepada Allah
Ta‘ala.
Wa tawallā (dan
berpaling) dari iman. Menurut yang lain, dari tobat.
3.Neraka Khutamah: Inilah neraka tingkat ketiga. yaitu tempat orang yang
hanya lalai memikirkan dunianya tanpa mengerjakan kebutuhan/kepentingan untuk
ibadahnya. Harta yang membuat orang durhaka.
(Q.S. Al-Humazah(104):
4-9)
Sekali-kali tidak!
Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
Kallā (sekali-kali tidak).
Ungkapan ini merupakan penyangkalan. Tegasnya, harta yang ia miliki tidak akan
membuatnya kekal.
La yumbadzanna (sesungguhnya ia
benar-benar akan dilemparkan), yakni benar-benar akan dijerumuskan.
Fil huthamah (ke dalam Huthamah).
Dan
tahukah kamu, apa Huthamah itu?
Wa mā
adrāka
(dan tahukah kamu), hai Muhammad!
Mal
huthamah
(apa Huthamah itu)? Ungkapan ini bertujuan untuk membe sarkan perihal Huthamah.
Kemudian Dia Menjelaskan Huthamah kepada beliau, dengan Firman-Nya:
(Itulah) Api Allah yang
dinyalakan,
Yaitu api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati
manusia.
Nārullāhil mūqadah ([itulah] Api Allah yang dinyalakan),
yakni yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
yang
membakar sampai ke hati.
Allatī
that-thali‘u ‘alal af-idah (yang membakar sampai ke hati), yakni yang melalap
segala sesuatu hingga ke dalam hati.
Sesungguhnya ia
ditutup rapat atas mereka,
Innahā (sesungguhnya ia), yakni
api itu.
‘Alaihim (atas mereka), yakni
atas orang-orang kafir.
Mu’shadah (ditutup rapat), yakni
dikunci.
Sedangkan mereka itu
diikatkan pada tiang yang panjang”
Fī ‘amadim mumaddadah ([sedang mereka] diikat pada
tiang-tiang yang panjang), yakni yang tingkatan-tingkatannya membentang hingga
ke tiang-tiang. Menurut satu pendapat, yang dasarnya sangat dalam.
4.Neraka sair: Tingkat ke-empat yaitu tempat orang yang tidak mau
mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya
dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam
neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.
(Q.S. An-Nisa(4): 10)
“Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim
dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti
mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.
Innal ladzīna ya’kulūna amwālal yatāmā zhulman (sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara zalim), yakni dengan cara merampasnya.
Innamā ya’kulūna fī buthūnihim nāran (sebenarnya mereka itu memakan api
ke dalam perutnya), yakni memakan sesuatu yang haram. Satu pendapat menyatakan,
sebenarnya mereka memasukan ke dalam perutnya sesuatu yang akan dijadikan api
pada hari kiamat.
Wa sa yashlauna sa‘īrā (dan kelak mereka akan terpanggang
dalam api yang menyala-nyala), di akhirat.
5.Neraka Sahkhor: Yaitu tempat orang yang tidak
melaksanakan salat, tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah,
menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al
quran,.
Didalam kitab safina : “….orang yang
tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak
ada manfaatnya “
(Q.S. Al-Mudatsir(74):
40-46)
Didalam surga mereka
saling bertanya dari hal orang berdosa.
Fī jannātin (berada di dalam
surga), yakni taman-taman.
Yatasā-alūn (mereka akan saling
tanya).
tentang orang-orang
yang berdosa,
‘Anil mujrimīn (tentang orang-orang
yang berdosa), yakni mereka akan menyakan perihal para penghuni neraka. Dan
mereka akan berkata ….
Apakah sebabnya
kamu masuk neraka Saqru?
Mā salakakum (Apa yang telah menyebabkan kalian
masuk), yakni apa yang telah memasukkan kalian.
Fī saqar (ke dalam Saqar).
Mereka
menjawab, Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang shalat,
Qālū (mereka
menjawab), yakni para penghuni neraka menjawab.
Lam
naku minal mushallīn
(Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang shalat), yakni orang-orang yang
menunaikan shalat lima waktu, yaitu orang-orang Muslim.
dan
tidak pula kami memberi makan orang miskin,
Wa lam
naku nuth‘imul miskīn
(dan tidak pula kami memberi makan orang miskin), yakni tidak pula kami
menganjurkan untuk bersedekah kepada orang miskin. Kami tidak termasuk orang
yang menunaikan zakat dan sedekah.
dan
dahulu kami selalu membicarakan (kebatilan) bersama orang-orang yang
membicarakannya,
Wa
kunnā nakhūdlu ma‘al khā-idlīn (dan dahulu kami selalu membicarakan
[kebatilan] bersama orang-orang yang membicarakannya), yakni bersama
orang-orang batil.
dan dahulu kami juga mendustakan hari
pembalasan,
Wa kunna nukadz-dzibu bi yaumid dīn (dan dahulu
kami juga mendustakan hari pembalasan), yakni hari penghisaban, dengan
mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
6.Neraka jahim: Tingkat ke-enam yaitu ditempatkan orang kafir, orang yang
mendustakan agama, yaitu orang-orang Islam yang berdosa. Mereka yang berbuat
apa yang dilarang Tuhan. Umpamanya berzina, meminum khamar, dan membunuh tanpa
hak.
(Q.S. Al-Maidah : 86)
”Dan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat kami, mereka itulah penghuni neraka Jahim.
Wal ladzīna kafarū (dan orang-orang yang kafir) kepada Allah Ta‘ala.
Wa kadz-dzabū bi āyātinā (serta mendustakan Ayat-ayat Kami),
yakni mendustakan Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Ulā-ika ash-hābul jahīm (mereka itu adalah para penghuni
neraka), yakni ahli neraka.
7.Neraka Hawiyah: Inilah neraka yang berada dibawah
sekali.neraka yang paling keras, yaitu tempat orang yang ketika matinya tidak
membawa iman dan islam, apinya hitam dan sudah dibakar 1000tahun lamanya, Alas
atau kerak-kerak neraka. Disinilah tempat orang-orang yang berdoa berat. Mereka
yang menjadi musuh nabi-nabi, seperti Firaun.
(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)
“Dan
barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah.
Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas”.
sahabat Abu Hurairoh “terdengar
suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab
itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada
jatuhnya 1000 tahun”.
Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak
mempunyai penerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu
mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit,
tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu
terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih
kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh
puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh
ribu ular dan kalajengking