Rabu, 27 Maret 2013

7 Tingkatan Neraka




7 Tingkatan Neraka

1.Neraka jahanam: Adalah tingkat yang atas sekali. yaitu tempat mukminin, mukminat, muslimin dan muslimat yang melakukan dosa kecil maupun besar
“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”
 (Q.S. An-Nisa(4): 169)
 S An Nisa' (4):169
“Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuniAllah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah”
Illā tharīqa jahannama khālidīna fīhā (kecuali jalan ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya), yakni mereka tinggal di dalam neraka tanpa pernah mati dan tidak akan dikeluarkan dari dalamnya.
Abadā, wa kāna dzālika (selama-lamanya. Dan hal itu adalah), yakni langgeng di dalamnya. Dan azab itu adalah ….
‘Alallāhi yasīrā (mudah bagi Allah), yakni enteng.
2.Neraka ladhoh: Tingkat kedua yaitu tempat orang yang mendustakan agama.
(Q.S. Al-Lail(92): 14-16)

“Sebab itu Kami beri kabar pertakut kamu dengan Neraka Luza (neraka yang menyala-nyala).
Fa aηdzartukum (maka Kami Memperingatkan kalian), yakni Aku Menakut-nakuti kalian, hai penduduk Mekah, dengan al-Quran.
Nāraη talazh-zhā (dengan neraka yang menyala-nyala), yakni yang berkobar-kobar.
Tiada yang masuk kedalamnya selain orang yang celaka.
Lā yashlāhā (tidak ada yang memasukinya), yakni masuk ke dalam neraka.
Illal asyqā (kecuali orang yang paling celaka), yakni orang yang celaka menurut Ilmu Allah Ta‘ala.

Yaitu orang yang mendustakan agama dan berpaling dari pada-Nya

Alladzī kadz-dzaba (yang mendustakan) tauhid. Ada yang berpendapat, melalaikan ketaatan kepada Allah Ta‘ala.
Wa tawallā (dan berpaling) dari iman. Menurut yang lain, dari tobat.
3.Neraka Khutamah: Inilah neraka tingkat ketiga. yaitu tempat orang yang hanya lalai memikirkan dunianya tanpa mengerjakan kebutuhan/kepentingan untuk ibadahnya. Harta yang membuat orang durhaka.
(Q.S. Al-Humazah(104): 4-9)

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.
Kallā (sekali-kali tidak). Ungkapan ini merupakan penyangkalan. Tegasnya, harta yang ia miliki tidak akan membuatnya kekal.
La yumbadzanna (sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan), yakni benar-benar akan dijerumuskan.
Fil huthamah (ke dalam Huthamah).
Dan tahukah kamu, apa Huthamah itu?
Wa mā adrāka (dan tahukah kamu), hai Muhammad!
Mal huthamah (apa Huthamah itu)? Ungkapan ini bertujuan untuk membe sarkan perihal Huthamah. Kemudian Dia Menjelaskan Huthamah kepada beliau, dengan Firman-Nya:
(Itulah) Api Allah yang dinyalakan,

Yaitu api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati manusia.

Nārullāhil mūqadah ([itulah] Api Allah yang dinyalakan), yakni yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir.
yang membakar sampai ke hati.
Allatī that-thali‘u ‘alal af-idah (yang membakar sampai ke hati), yakni yang melalap segala sesuatu hingga ke dalam hati.
Sesungguhnya ia ditutup rapat atas mereka,
Innahā (sesungguhnya ia), yakni api itu.
‘Alaihim (atas mereka), yakni atas orang-orang kafir.
Mu’shadah (ditutup rapat), yakni dikunci.
Sedangkan mereka itu diikatkan pada tiang yang panjang”

Fī ‘amadim mumaddadah ([sedang mereka] diikat pada tiang-tiang yang panjang), yakni yang tingkatan-tingkatannya membentang hingga ke tiang-tiang. Menurut satu pendapat, yang dasarnya sangat dalam.
4.Neraka sair: Tingkat ke-empat yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.
(Q.S. An-Nisa(4): 10)

“Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair.

Innal ladzīna ya’kulūna amwālal yatāmā zhulman (sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim), yakni dengan cara merampasnya.
Innamā ya’kulūna fī buthūnihim nāran (sebenarnya mereka itu memakan api ke dalam perutnya), yakni memakan sesuatu yang haram. Satu pendapat menyatakan, sebenarnya mereka memasukan ke dalam perutnya sesuatu yang akan dijadikan api pada hari kiamat.
Wa sa yashlauna sa‘īrā (dan kelak mereka akan terpanggang dalam api yang menyala-nyala), di akhirat.
5.Neraka Sahkhor: Yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat, tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.
Didalam kitab safina : “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “
(Q.S. Al-Mudatsir(74): 40-46)

Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa.

Fī jannātin (berada di dalam surga), yakni taman-taman.
Yatasā-alūn (mereka akan saling tanya).
tentang orang-orang yang berdosa,
‘Anil mujrimīn (tentang orang-orang yang berdosa), yakni mereka akan menyakan perihal para penghuni neraka. Dan mereka akan berkata ….
 Apakah sebabnya kamu masuk neraka Saqru?

Mā salakakum (Apa yang telah menyebabkan kalian masuk), yakni apa yang telah memasukkan kalian.
Fī saqar (ke dalam Saqar).
Mereka menjawab, Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang shalat,
Qālū (mereka menjawab), yakni para penghuni neraka menjawab.
Lam naku minal mushallīn (Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang shalat), yakni orang-orang yang menunaikan shalat lima waktu, yaitu orang-orang Muslim.
dan tidak pula kami memberi makan orang miskin,
Wa lam naku nuth‘imul miskīn (dan tidak pula kami memberi makan orang miskin), yakni tidak pula kami menganjurkan untuk bersedekah kepada orang miskin. Kami tidak termasuk orang yang menunaikan zakat dan sedekah.
dan dahulu kami selalu membicarakan (kebatilan) bersama orang-orang yang membicarakannya,
Wa kunnā nakhūdlu ma‘al khā-idlīn (dan dahulu kami selalu membicarakan [kebatilan] bersama orang-orang yang membicarakannya), yakni bersama orang-orang batil.
dan dahulu kami juga mendustakan hari pembalasan,
Wa kunna nukadz-dzibu bi yaumid dīn (dan dahulu kami juga mendustakan hari pembalasan), yakni hari penghisaban, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan terjadi.
6.Neraka jahim: Tingkat ke-enam yaitu ditempatkan orang kafir, orang yang mendustakan agama, yaitu orang-orang Islam yang berdosa. Mereka yang berbuat apa yang dilarang Tuhan. Umpamanya berzina, meminum khamar, dan membunuh tanpa hak.
(Q.S. Al-Maidah : 86)

”Dan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, mereka itulah penghuni neraka Jahim.

Wal ladzīna kafarū (dan orang-orang yang kafir) kepada Allah Ta‘ala.
Wa kadz-dzabū bi āyātinā (serta mendustakan Ayat-ayat Kami), yakni mendustakan Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Ulā-ika ash-hābul jahīm (mereka itu adalah para penghuni neraka), yakni ahli neraka.

7.Neraka Hawiyah: Inilah neraka yang berada dibawah sekali.neraka yang paling keras, yaitu tempat orang yang ketika matinya tidak membawa iman dan islam, apinya hitam dan sudah dibakar 1000tahun lamanya, Alas atau kerak-kerak neraka. Disinilah tempat orang-orang yang berdoa berat. Mereka yang menjadi musuh nabi-nabi, seperti Firaun.
(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)
Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas”.

sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.

Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai penerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajengking